Senin, 26 April 2010

tips persahabatan

“Persahabatan itu seperti uang, lebih mudah dicari daripada dipertahankan” ( Samuel Buttler)
Tips Persahabatan :
1.       Terbuka
Salah satu untuk bisa mendekatkan perasaan kita dengan sahabat – sahabat kita adalah dengan keterbukaan. Kalo sudah terbuka, maka kita akan saling percaya dan merasa enjoy saja mengeluarkan uneg-uneg dihati. Mengalir apa adaya.
2.       Totalitas
Memang agak sulit pada mulanya. Tetapi dengan totalitas mencintai sahabat kita, kita akan merasa lebih muda untuk menumbuhkan sikap berkorban. Emang sih, sahabat kita kudu begitu. Tapi kalo dimulai dari kita. Insya Allah dia juga akan menumbuhkan sikap sayang yang sama.
3.       Singkirkan Perbedaan
Perbedaan diantara kita, jangan membuat kita membedakan diri. Kita bisa bergaul dengan kalangan manapun, baik misikin maupun kaya, pintar – bodoh. Kalo itu sahabat kita, berusahalah untuk menghormati dan bahkan memuliakannya. Toh  kita bersahabat karena dasar ikatan akidah kita. Bukan atas dasar kesukuan atau pertimbangan lain.
4.       Jadilah pendengar yang baik
Sikap terbuka saja belum cukup kalo kita belum mampu menjadi pendengar yang baik buat sahabat dan teman kita. Maka, belajarlah untuk menjadi pendengar yang baik. Teman kita bisa lebih rileks hanya karena kita mendengarkan keluh kesahnya. Seringkali tanpa kita member solusi pun, ia sudah cukup lega dan merasa dihargai. Cobalah!!!!!!!!


tips belajar mandiri

“ Apa yang harus dilakukan seseorang biasanya memang dapat dilakukan” ( Eleanor Roosevelt)
Tips belajar mandiri :
1. Nikmati saja hidup ini
Nggak mengada-ngada ,neh. Jangan takut , meski hidup ini gak bisa memilih, tapi sebuah kenyataan yang menimpa kita, jangan kamu hindari. Nikmati sembari cari jalan keluarnya.
2. Belajar dari kehidupan orang lain
Kita bisa mengambil pelajaran dari orang lain dari masalah yang sama.
3. Merencanakan masa depan
Untuk bisa lebih mandiri., kita rancang masa depan lengkap dengan segala harapan yang ingin kita raih. Pastikan, semua itu diukur dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan bikin target berlebihan.
4. Belajar untuk menyelesaikan sendiri segala urusan
Pastikan segala keputusan diambil dan dipertimbangkan sendiri. Nggak ada campur tangan orang lain. Tentunya, resiko juga kamu akan tanggung sendiri.
5. Niatkan untuk ibadah
Pastikan bahwa niat kamu untuk mandiri, selain ingin menunjukan kepada ortu bahwa kamu bisa mandiri juga adalah ibadah. Membahagiakan ortu dengan cara seperti ini akan meringankan bebannya. Kamu bisa lebih menikmati kemandirianmu dengan rilex dan pahala yang banyak. Insya Allah.


Rabu, 21 April 2010

cerpen 1


Gara-Gara Chating

(Co_cari tmn) Hai...
(Co_cari tmn) Kenalan Donk....!
(Co_cari tmn) asl plz...!!

Itulah kalimat-kalimat pambuka setiap kali aku chating dan berawal dari chating pula musibah menimpaku.
            Aku seorang mahasiswa di salah stu PTN. Suatu hari teman baikku memintaku untuk menemaninya kewarnet. Dengan senang hati aku pun menemaninya, sekalian aku minta diajarin tentang interent, kebetulan saat itu aku masih sedikit gaptek. Aku melihat temanku dengan begitu asik dengan dunia maya itu. “Kamu buka situs apaan sih asyik banget?” tanyaku penasaran. “Lagi chating nih....,” jawabnya tanpa sedikitpun menatapku saking asyiknya. “Coba deh kamu ikutan, ntar kamu pasti bakal punya banyak teman dari seluru plosok negeri.”
            Situs chating mulai terbuka, daftar ddan nama kota terpampang. Ketika itu aku memili salasatu kota dalam negeri, sederetan nama akan segera terpampang, sekaligus nama aneh-aneh yang sebenarnya hanya nickname. Dari chating-ku yang pertama, aku mendapatkan lima orang teman baru. Hari berikutnya aku mulai chating kembali, bahkan tanpa ditemani temanku. Selanjutnya aku mulai bertukar nomor HP dengan teman-teman chatingku. Ujung-ujungnya aku sering sms-an yang otomatis menyita pulsa bulananku.
            Dari chating pula, aku kemudian berkenalan dengan seorang cowok yang mengaku berusia 26 tahun dan suda bekerja di slasatu perusahaan. Kami sempat pula bertukar nomor HP, sms-an, bahkan sampai saling menelepon. Selang beberapa minggu cowok itu mulai mengajak untuk kopi darat (bertemu). Dengan sejuta alasan aku menolak ajakan itu. Namun rayuan mautnya tak mebuatku bertahan lama dengan keputusanku. Akhirnya, akupun menyutujui pertemuan itu.
            Semalam aku tidak bisa tidur memikirkan dengan pertemuanku dengan cowok tersebut.”aduh bagaimana nih, mukaku lagi jelek, jerwatku lagi pada nongol. Gimana kalu dia kecewa setela melihat penampilanku atau bagaimana kalu sebaliknya cowok itu yang hancur, aduh... gimana donk.....,” gerutuku sambil memukul bantal. Aku bingung gak tau apa yang harus kulakukan. Akhirnya aku meminta pendapat dari temanku, temanku menyarankan agar aku menemui saja cowok yang mengajakku ketemuan itu,” Temuin aja, gak adanya salahnya kok, kalian Cuma berteman ‘kan? Jangan terlalu berperasangka buruk.”
            Akhirnya aku memutuskan untuk menemui cowok itu, walupun dengan hati yang tidak tenang. Pertemuan kami berlangsung disalasatu mal di Jakarta. Kebetulan ketika itu aku sedang liburan di rumah salasatu saudaraku di Jakarta. Hari itu aku berdandan habis-habisan untuk bisa tampil sefeminim mungkin, sampai-sampai aku pinjam sendal hak tinggi milik kakakku.
            Sesampai di mal, tiba-tiba ponselku berbunyi, ternyata dari cowok itu. Dia bertanya baju apa yang kupakai beserta ciri-ciriku. Aku pun baik menanyakan hal yang sama dan dia menyatakan bahwa dia menunggu ditoko buku. Waduh aku gugup sekali. Tiba-tiba saja, saat aku berjalan menuju toko buku, sendalku putus. Padahal sebelumnya baik-baik saja. Aku pun terpaksa pergi ketoko sendal dan membeli sendal baru. Waduh hari ini benar-benar merepotkan, aku malu sekali.
            Cowok itu kemudian menghubungiku kembali. Ternyata sekarang ia menungguku ditempat makan cepat saji. Dengan hati yang masi dag dig dug aku pun menuju tempat itu. Peristiwa yang kutunggu-tunggu selama ini untuk bisa bertemu dengan teman chating akhirnya terjadi juga. Pertemuan ini layaknya sinetron-sinetron di televisi. Tiba di tempat aku sempat kebingungan mencari cowok tersebut, karena tempat itu sangat ramai. Akhirnya aku menyuruhnya untuk keluar. Seorang cowok dengan tinggi kira-kira 170-an memakai T-shirt berwarna hijau tua dan celana bahan berwarna cokelat keluar. Ciri-cirinya sama betul dengan sebutannya di ponsel, dia menghampiriku, dan ternyata, memang dialah orangnya!
            Wajah memang tidak tanpan. Muka oriental, kulit putih, tapi terlihat keren dengan PDA yang tegenggam di tangannya. Ya.....cocoklah untuk gaya seorang eksekutif muda alias esmud, sesuai dengan pengakuannya. Dia meneraktirku makan, kami mulai berbincang, namun dia terlihat sangat sibuk dengan PDA-nya, sampai-sampai makanannya pun tidak disentuh sama sekali. Entah dia bicara dengan siapa, namun terdengar seperti tengah membicarakan pekerjaan. Sekali ia pergi kebelakang untuk bertelepon, munkin karena tempat ini terlalu berisik.
            Tiba-tiba ia menghampiriku dan bertanya,” Ponselku Lowbet, kamu ada pulsa? Boleh pinjam sebentar? Aku harus menelepon clien.” Ketika itu mimiknya begitu serius, wajahnya menyiratkan keseriusan yang tinggi. Denagan polos aku jawab “ada” dan kuberikan ponselku padanya. Dia mulai menelepon, kemudian berdiri dan berjalan kebelakang.” Mungkuin disini terlalui berisik,” pikirku saat itu.
            Aku tetap duduk menunggunya, setelah beberapa menit taernyata dia tak kunjung kembali. Aku menengok kebelakang dan ...astagfirullahaladzim, aku mulai tersadar ...ya allah.... ponselku!!! Tapi aku belum tersadar dengan kebodohanku dan aku mulai menghibur diri dengan berpikir,”Ah sebentar lagi dia pasti kembali, nggak mungkin dia setega itu mengambil ponselku.”
            Namun menit demi menit yang berlalu dia tidak perna kembali. Aku pun tersentak dari kebodohanku dan segera menemui satpam dan menceritakan yang terjadi. Satpam itu pun segera menemaniku mencari cowok itu keseluru penjuru mal. Tapi hasilnya nihil. Cowok itu bagaikan lenyap ditelan bumi. Badanku langsung terasa lemas. Sulit bagiku untuk menerima apa yang baru saja terjadi. Aku terduduk di pos satpam. Seorang satpam menasihatiku,”Makanya neng, jangan terlalu muda percaya sama orang. Apa lagi baru ketemu di Jakarta, neng.”
            Akupun pulang dengan isak tangis. Aku pasrah. Ponselku, ponsel pertama yang kubeli dari uang tabunganku sendiri selama menjadi guru privat, hilang begitu saja dan itu pun kuberikan kepada si penciri dengan tanganku sendiri.
            Ya allah, mungkin ini teguran darimu. Selama ini aku telalu sibuk dengan urusan duniaku. Aku begitu terlena dengan dunia yang maya, hingga tak menyadari sedikitpun tipu daya manusia dengan liciknya menggunakan tekhnologi untuk berbuat kejahatan. Ini teguran dari allah sekaligus kecerobohanku yang mudah percaya begitu saja pada orang yang belum kukenal.

Sabtu, 17 April 2010

sikap

♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥
Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.
♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥ ♥

Jumat, 16 April 2010

-sepi-

Hari" Kulalui Tanpa dirinya.. TAWA,SENYUM,SAYANG,PERHATIAN,KEMESRAAN. Kini hanya tinggal KENANGAN.. HatiKu Seakan" PUDAR dr warna aslinya.. Kini hanya KOSONG,dan SEPI dihati AKU.. Orang" terkadang bisa melihatku TERTAWA,SENYUM.. Tp itu hanya SEBUAH KIASAN.. Tidak ada satu orang pun yg tau ISI HATIKU.. Yg kupunya hanya Satu...
Diberdayakan oleh Blogger.